Semua tentang rafia: penggunaannya di taman

bola rafia

Raffia terkenal di kalangan tukang kebun dan pecinta hobi kreatif karena merupakan ikatan alam yang cukup kokoh yang pas di tengah-tengah tanaman dan memberikan sentuhan otentik pada kreasi dan kerajinan DIY. Mari kita lihat lebih tepat dari mana asalnya dan berbagai kegunaan yang dimilikinya, selain menawarkan aspek yang sangat "tren alami".

Asal rafia

Rafia diproduksi oleh pohon palem asli Madagaskar, Raphia farinifera , yang daunnya dipanen sebelum selesai tumbuh, saat panjangnya paling banyak 2 meter. Bagian bawah daun yang sedikit berdaging terkikis sehingga daun hampir tembus cahaya. Dikelompokkan dan diikat menjadi satu, daun tipis ini dijemur sebelum dipotong menjadi sulur tipis.

Gulungan atau bola rafia inilah yang Anda temukan di rak-rak pusat taman dan toko DIY dengan harga yang sangat rendah (sekitar € 2 untuk 20 meter).

Raffia akan mengambil namanya dari bahasa Yunani ' raphis ' yang berarti "jarum", yang berhubungan dengan bentuk buah dari pohon palem, buah drupes berbentuk bulat telur runcing.

Kualitas dan kegunaan rafia

Baik fleksibel dan tahan, rafia memungkinkan tukang kebun membuat ikatan yang kuat dan fleksibel, terutama selama pencangkokan, tetapi juga untuk memasang semak atau tanaman tomat ke tutornya, misalnya. Ini adalah kualitas yang sama yang dihargai oleh toko bunga saat mengikat karangan bunga mereka atau membangun rangkaian bunga mereka.

Serat rafia juga digunakan untuk membuat tali dan penenun keranjang menghargai mereka untuk membuat topi, tas, keranjang dan keranjang, tikar, serta sandal, sandal jepit dan kain rabane yang digunakan sebagai penutup alami pada perabotan dan dekorasi dalam ruangan ...

topi rafia

Paling sering, itu ditawarkan dalam warna aslinya, terutama di pusat taman, tetapi bila digunakan sebagai dasar untuk kreasi artisanal, sering diwarnai, oleh karena itu diwarnai.

Kegunaan lain dari rafia

Telapak tangan Raphia farinifera , dalam namanya, menunjukkan hubungan dengan zat yang berkembang biak . Batangnya yang mengandung sagu, bahan yang diparut menghasilkan tepung makanan yang kaya akan pati tetapi tidak terlalu bergizi. Oleh karena itu, batangnya dipotong segera setelah cukup menarik untuk diambil sagu. Dari segi kuliner, sari inti pohon aren ini ketika masih muda digunakan untuk membuat tuak.

Sebelum daunnya tumbuh menjadi serat rafia yang digunakan di taman, kita bisa mengekstrak bahan yang digunakan sebagai alas untuk waxing dan poles produk.

Tulang rusuk telapak tangan, yang sangat kaku, dapat membuat sapu, sedangkan rachis (tangkai daun telapak tangan) sangat keras sehingga dimaksudkan sebagai bingkai.